Jumat, 18 April 2014

MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN MAKANAN


SEJARAH

PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia,
didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh
waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan telah memperoleh sukses. Kesuksesan outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia, antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.
Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah meningkatkan
pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di
Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong pertumbuhannya. Kepemilikan
saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6% dengan pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael
Pratama dari Gelael Group, dan 35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group;
sementara saham minoritas (20,4%) didistribusikan kepada Publik dan Koperasi.
Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants International (YRI),
sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah perusahaan publik di Amerika
Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut, Taco
Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah satu kepemilikan yang
sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain terbesar dan terbaik di
dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran ternama, sehingga memastikan
kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding. Untuk kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.

PERKEMBANGAN


 Memasuki 28 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun pertumbuhannya,
posisi KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji tidak diragukan lagi. Untuk
mempertahankan kepemimpinan, Perseroan terus memperluas area cakupan restorannya dan
hadir di berbagai kota kabupaten tanpa mengabaikan persaingan ketat di kota-kota
metropolitan. Perseroan baru saja meresmikan pembukaan outlet KFC yang ke 300 di Cireundeu pada bulan Oktober 2007, bertepatan pada bulan yang sama ulang tahun KFC Indonesia yang ke 28. Perseroan mengakhiri tahun 2007 dengan total 307 outlet termasuk mobile catering, yang tersebar di 78 kota di seluruh Indonesia, mempekerjakan total 11.835 karyawan dengan hasil penjualan tahunan di atas Rp. 1,590 triliun.
Produk unggulan Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy, tetap
merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survei konsumen di Indonesia.
Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini Perseroan juga menawarkan
Colonel Burger, Crispy Strips, Twister, dan yang baru-baru ini diluncurkan, Colonel Yakiniku.
Selain produk-produk unggulan ini, KFC juga memenuhi selera lokal dengan menu pilihan lain
seperti Perkedel, Nasi, Salad, dan Sup KFC. Untuk memberikan produk bernilai tambah
kepada konsumen, berbagai menu kombinasi hemat dan bermutu seperti Super Panas dan
KFC Attack terus ditawarkan. Perseroan juga meluncurkan ‘Goceng’, yakni beberapa varian
menu seharga Rp. 5.000, untuk semakin menghadirkan penawaran bernilai tambah kepada
konsumen dan memberikan sesuatu yang berbeda dari merek KFC.
Perseroan senantiasa memonitor posisi pasar dan nilai KFC secara keseluruhan,
mengevaluasi berbagai masukan dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk, layanan,
dan fasilitas yang tersedia di KFC. Semua informasi ini diperoleh melalui survei rutin yang
disebut Brand Image Tracking Study (BITS) dan CHAMPS Management System (CMS), yang
dilakukan oleh perusahaan survei independen. BITS adalah survei untuk mengetahui persepsi
konsumen dan brand image KFC sebagai acuan dari merek utama lainnya di bisnis restoran
cepat saji. Hasil dari BITS menunjukkan bahwa KFC secara konsisten masih menempati posisi
tertinggi di benak konsumen untuk ‘Top of Mind Awareness’, dibandingkan dengan merek
utama lainnya. CMS adalah survei untuk menilai langsung kualitas produk, layanan, dan
fasilitas yang tersedia di KFC, dibandingkan dengan yang diharapkan.
Kinerja Perseroan dalam pertumbuhan penjualan same store menjadikannya salah
satu KFC franchise market terbaik di Asia dengan pertumbuhan rata-rata 8,5% pada tahun
2007 dan akan terus mempertahankan posisi ini. Pengembangan merek yang kontinu melalui
strategi pemasaran yang inovatif, keunggulan operasional, dan pertumbuhan dua digit yang
konsisten dalam penjualan dan pengembangan restoran, telah menganugrahi Perseroan
berbagai penghargaan dari Asia Franchise Business Unit dari Yum! Restaurants International.
Perseroan berkomitmen tinggi untuk mempertahankan visi kepemimpinan dalam
industri restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah konsumen.
Dukungan dari para pemegang saham, keahlian manajemen yang terbina baik, dedikasi dan
loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah kontinuitas kunjungan konsumen, memastikan
Perseroan dapat mencapai visi ini. Perseroan percaya bahwa dengan menciptakan dan
mengembangkan budaya yang mendalam dan kuat dimana setiap karyawan memberikan
perbedaan, menghidupkan ‘Customer and Sales Mania’ di restoran-restoran KFC, memberikan
perbedaan merek KFC yang sangat kompetitif, menjalin kesinambungan proses dan hubungan
antar karyawan, dan meraih hasil-hasil yang konsisten, akan secara pasti membangun KFC
bukan saja menjadi merek yang paling digemari di Indonesia, juga KFC sebagai sebuah
perusahaan yang hebat.

VISI DAN MISI


Visi

Visi perusahaan KFC adalah menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di dunia. Untuk mencapai visi ini, KFC selalu menjamin mutu produk-produknya, memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan kebersihan dan keamanan produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya. Bagi KFC, senyum setiap pelanggan adalah hal terpenting.

Misi

1. Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap komunitas

di seluruh dunia.
2. Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasional yang unggul bagi setiap

pelanggan kami di setiap restoran cabang KFC.
3. Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai

sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional KFC

ke arah yang lebih baik lagi lewat inovasi dan teknologi.

ANALISA

 A. ALASAN KENTUCKY FRIED CHICKEN MENYINGKAT MEREKNYA MENJADI KFC

Siapa sih saat ini di antara kita yang tidak mengenal Kentucky Fried Chicken? hampir
semua orang di Indonesia pernah mampir di gerai ayam goreng asal Amerika tersebut, bahkan
mungkin sudah hafal rasanya bagi mereka yang sangat gemar dan hobi menyantap sajian
tersebut. Ternyata ayam goreng produk Amerika ini memiliki sejarah panjang sehingga menjadi
salah satu resep kesukaan masyarakat dunia. Selain itu unit restoran Kentucky Fried Chicken
menjadi salah satu penguasa pangsa pasar dengan menguasai 40% pangsa untuk kategori
junk food restaurant. Brand KFC memang sangat familiar di telinga orang Indonesia, karena
kecenderungan orang Indonesia yang sangat hobi mengkonsumsi salah satu jenis junk food
ini. Seringkali banyak orang dari anak kecil hingga orang dewasa menyebut brand KFC,
sebenarnya singkatan KFC ini memang menunjuk khusus pada Kentucky Fried Chicken atau
sudah menjadi istilah umum untuk jenis makanan junk food. Sebagian besar orang awam
mungkin tidak mengerti sejarah munculnya singkatan merek KFC, padahal ada sejarah yang
panjang mengenai hal ini. Singkatan KFC ini muncul pada tahun 1991.
Singkatan KFC ini muncul pada tahun 1991 bukan tanpa alasan. Pihak manajemen
Kentucky Fried Chicken menyingkat namanya menjadi KFC,didasari oleh banyak hal sehingga
pemilik brand Kentucky Fried Chicken ini harus berpikir keras untuk mengambil keputusan
melakukan pemasaran merek dagang dengan singkatan KFC padahal sebelumnya nama
Kentucky Fried Chicken sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat dunia. Dulu sebelum
muncul singkatan merek KFC, banyak orang-orang menyingkat nama restoran junk food ini
hanya dengan sebutan Kentucky untuk mempermudah berkomunikasi dengan orang lain jika
mereka ingin pergi ke restoran tersebut. Restoran yang berdiri pertama kalinya di Corbin,
Kentucky Amerika Utara pada tahun 1939 ini menyimpan banyak cerita menarik pada awal
berdirinya. Kolonel Harland Sanders sang empunya restoran harus berjuang mati-matian
menawarkan resepnya ke seluruh rumah makan hingga ditolak 1000 kali dan pada giliran
menawarkan resep ke rumah makan yang ke 1008, sang dewi fortuna berpihak pada beliau.
Itulah titik awal keberhasilan Kentucky Fried Chicken hingga saat ini. Sebagai salah satu
restoran junk food yang terkenal di seantero negeri, KFC merubah jenis usahanya menjadi
bisnis waralaba di tahun 1952 dan pada 17 Maret 1966 KFC berhasil mendaftarkan usahanya
menjadi perusahaan terbuka di bursa saham, dan perusahaan KFC mulai saat itu mulai gencar
menjalankan bisnis ayam goreng menjadi suatu bisnis besar yang memberikan profit yang
sangat besar dengan melakukan promosi dan pemasaran melalui berbagai strategi.
Walaupun bisnis KFC sangat berkembang pesat tetapi ibarat tiada gading yang tak
retak, muncul banyak protes dan kritikan atas bisnis ayam goreng ini. Sebelum mengiklankan
brandnya dengan merek dagang KFC, Kentucky Fried Chicken mendapat kecaman keras dari
berbagai kalangan kritikus karena penggunaan kata Fried berkonotasi negatif dan
menunjukkan bahwa segala jenis makanan yang digoreng bukanlah makanan yang sehat
untuk dikonsumsi dan memunculkan berbagai kemungkinan atas efek-efek buruk bagi
kesehatan manusia di masa mendatang. Tidak hanya itu kata ‘Fried’ juga dituding
memunculkan pernyataan yang terkesan ‘abuse’ terhadap hewan. Muncul demo di mana-mana
menentang keberadaan KFC karena KFC tidak menciptakan menu masakan yang sehat dan
bergizi selain itu proses penggorengan ayamnya pun dinilai tidak sesuai dengan etika
pemanfaatan hewan sebagai sumber konsumsi. Untuk keluar dari permasalahan ini dan
kembali menarik simpati masyarakat atas keberadaan KFC, pihak KFC menemukan solusi
yaitu dengan menyingkat nama Kentucky Fried Chicken menjadi KFC sebagai bentuk
pengelakkan atas tuduhan konotasi ‘fried’ yang dinilai tidak sehat oleh praktisi kesehatan di
Amerika.
Pada tahun 1994 perusahaan mengubah sedikit informasi yang terkandung dalam
brand KFC, brand KFC jika tidak disingkat tidak lagi menunjuk pada Kentucky Fried Chicken
tetapi menjadi Kitchen Fresh Chicken walaupun di benak masyarakat KFC tetap merupakan
singkatan atas Kentucky Fried Chicken, usaha ini dilakukan demi mengembalikan kepercayaan
masyarakat bahwa ayam goreng yang diproduksi merupakan ayam goreng yang dimasak
secara higienis dan dibuat dari bahan-bahan yang benar-benar fresh. Alasan ini merupakan
alasan yang cenderung lebih untuk menjaga imej di depan masyarakat dan mencegah
pelanggan untuk mengkonsumsi produk restoran junk food sejenis. Selain itu singkatan KFC
dinilai lebih menunjukkan bahwa menu masakan di restoran ini tidak terbatas hanya ayam
goreng karena kenyataannya memang KFC tidak hanya menjual masakan yang digoreng
tetapi ada beberapa masakan lain yang tidak digoreng. Untuk alasan terakhir sebenarnya
hanya alasan teknis mengapa Kentucky Fried Chicken menyingkat namanya menjadi KFC.
Jika melihat dari sudut pandang bisnis, sebenarnya perusahaan KFC mengambil
keputusan untuk menyingkat merek dagangnya tidak hanya untuk menghindari konflik tetapi
juga ada faktor lain yang melandasi munculnya singkatan KFC. Para manajer pemasaran
berani mengambil resiko ini karena melihat animo masyarakat yang tinggi atas produk ayam
goreng ini dan sudah meramalkan pertumbuhan pangsar pasar yang cukup signifikan di masa
mendatang. Selain itu dari data statistik mayoritas customer adalah para remaja yang
mendapatkan nilai product dengan merasa “gaul” jika beramai-ramai makan di KFC, untuk itu
KFC berani menyingkat namanya menjadi KFC sebagai bentuk umpan balik terhadap para
customer tersebut sehingga mereka para remaja menjadi lebih percaya diri untuk menyebut
merek KFC sebagai salah satu tempat favorit mereka. Sebutan KFC memang terdengar trendi
dan modern, karena jika dibaca dengan lafal bahasa Inggris atau spelling KFC menjadi
singkatan yang enak disebut. Hal ini otomatis membuat masyarakat menjadi sering mendengar
nama KFC karena banyak customer yang membicarakan di mana-mana. Hal ini menjadi
promosi yang bagus dan menciptakan brand yang sangat akrab di telinga masyarakat karena
penyebutan KFC yang sudah sangat familiar. Selain itu bagi masyarakat Indonesia yang
pendapatan per kapitanya kecil, harga menu KFC sangatlah tidak bersahabat dengan isi
dompet mereka dan KFC menjadi brand yang sangat popular karena terkesan eksklusif dan
hanya diperuntukkan bagi mereka yang berduit. Sehingga orang berlomba-lomba makan di
KFC demi mendapatkan rasa bangga dan merasa lebih dipandang orang jika mampu membeli
produk KFC dan menyebut brand KFC di depan kerabat mereka. Bagi remaja, makan di KFC
adalah bentuk penunjukkan identitas mereka sebagai remaja yang gaul, dan tidak ketinggalan jaman serta dari golongan orang berada.
Bagi KFC, hal ini tentu saja adalah keuntungan besar yang mendatangkan pendapatan
tak terbatas, karena di Indonesia, hanya sedikit masyarakat yang peduli akan kesehatan dan
lebih mementingkan harga diri dan segala yang berbau praktis dengan mengkonsumsi makan
siap saji atau junk food di KFC. Tidak hanya dari aspek tersebut, penciptaan brand KFC juga
memudahkan nama Kentucky Fried Chicken untuk disebut dan sangat gampang diingat.
Sehingga setiap kali orang lapar dan bingung untuk mencari makan, otak mereka cepat
memproses brand restoran yang mudah disebut dan sering didengar. Brand KFC tidak hanya
membuat orang menjadi lebih gampang mengigat tetapi sebenarnya pihak KFC sendiri dengan
menyingkat brand berniat ingin melindungi hak cipta atas singkatan KFC sebelum ada
perusahaan lain meluncurkan brand KFC yang bukan singkatan atas Kentucky Fried Chicken
tetapi bisa merupakan singkatan brand lain. Dengan melindungi hak cipta merek, KFC bisa
memperoleh hak istimewa untuk penggunaan nama KFC dalam peluncuran iklan atau usaha
promosi. Jika ada perusahaan lain yang berani menggunakan brand KFC walaupun tidak
berniat menyaingi dan produk yang dihasilkan lain, pihak KFC berhak membawa perkara ini ke
pengadilan untuk menuntut penyalahgunaan brand KFC yang sudah menjadi hak paten KFC
itu sendiri.
Dalam peluncuran iklan dalam media elektronik seperti televisi, penggunaan merek
KFC memudahkan publikasi terhadap masyarakat. Karena selain hanya terdiri dari 3 huruf,
brand KFC dicetak dalam huruf capital dan masyarakat yang menonton iklan KFC menjadi
sangat hafal akan iklan tersebut. Ada beberapa usaha pemasaran yang unik di beberapa
negara lain selain Amerika yang memegang brand KFC, pemegang waralaba memplesetkan
kepanjangan dari singkatan KFC untuk sebuah slogan KFC seperti Kapag Fried Chicken di
Malaysia, yang berarti Jika ia ayam goreng, ada lagi di New Zealand KFC dengan slogan Kiwi
for chicken atau kiwi untuk ayam. Mungkin bagi beberapa negara tersebut, penciptaan slogan
yang bisa disingkat dengan KFC menjadi sesuatu yang menarik dan menciptakan imej yang
berbeda bagi konsumen. Berbagai alasan penciptaan brand KFC memang beragam dan
semua itu dilakukan demi menjaga pamor dari KFC itu sendiri entah untuk penyebutan nama
merek yang lebih mudah, untuk mengelakkan konotasi negative dan bermacam-macam
lainnya, tetapi hingga saat ini dengan munculnya brand KFC, KFC semakin popular dan
semakin dicintai masyarakat walaupun banyak efek negative dari konsumsi yang terlalu
berlebih. Paling tidak sampai saat ini KFC berhasil menjual 3500 waralaba di 80 negara di seluruh dunia dengan pertumbuhan profit yang terus meningkat tajam.

A.2. Adu Ayam Lewat Restoran

Fastfood adalah jalan pintas. Hidangan yang biasanya berupa ayam goreng, kentang
goreng, burger, pasta, atau roti isi ini acap menjadi penuntas lapar di tengah sibuknya mobilitas
seseorang. Makanan yang acap disebut junk food (makanan tak bermutu) itu juga biasa
menjadi pilihan bagi mereka yang sibuk. Ada kalanya juga santapan itu menjadi solusi untuk
mengatasi anak kecil yang sulit makan. Fastfood memang acap dianggap sebagai ornamen
kemajuan. Perkembangan industri ini pun sulit tertahankan. Dan manajemen PT Fastfood
Indonesia sepertinya paham benar tentang situasi itu. Makanya, pekan silam, pemegang
merek Kentucky Fried Chicken (KFC) itu menyatakan bakal menambah jumlah outlet-nya
hingga 15-20 unit pada tahun 2006. Tak kurang dari Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar siap
dikucurkan PT Fastfood untuk penambahan outlet tersebut. Semua duit itu bakal berasal dari
kantong perusahaan sendiri. Satu outlet membutuhkan investasi sekitar Rp 2 miliar sampai Rp
5 miliar.
Selama ini, perintis bisnis restoran ayam goreng ala Amerika itu berhasil menampilkan
performa bak ayam jago yang tidak terkalahkan. KFC sudah memiliki 222 outlet yang tersebar
dari Aceh hingga Papua. Dengan jaringan sebanyak itu, Kolonel Sanders menguasai sekitar
32% sampai 40% pangsa pasar industri cepat saji. Hingga akhir tahun ini, Juwono
memperkirakan angka penjualan dari perusahaannya bakal menembus Rp 1,017 triliun. Ini
berarti laba perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1979 itu naik 14,5% dibanding
keuntungan di tahun 2004.
Namun, harapan si jagonya ayam tadi belum tentu bakal sukses. Soalnya, pesaing di bisnis ini masih banyak. Pesaing utama KFC tentu saja McDonald. Sejak masuk ke Indonesia pada tahun 1991, McDonald terus berkembang. Kini, wajan-wajan penggorengan ayam si Donnie ada di 116 gerai di seluruh penjuru negeri.
Syahdan, omzet McDonald juga sudah melebihi Rp 1 triliun per tahun. Prestasi ini diraih karena segmen Donnie adalah kalangan anak-anak. Tak terhitung lagi jumlah anak-anak yang merayakan ulang tahunya di McDonald. Restoran ini juga biasa menawarkan makanan dalam satu paket dengan hadiah mainan, seperti McKids atau McGame. Selain itu, harga jual produk McDonald juga lebih murah ketimbang KFC.
Pesaing lainnya adalah PT Texas Chicken Indonesia yang masuk ke Indonesia pada tahun 1983. Dengan 66 gerai yang dimilikinya, Texas Fried Chicken tak boleh dianggap enteng. Lantas, ada pula restoran fastfood lokal, California Fried Chicken, yang memiliki 116 gerai di 18 kota besar di Indonesia.
Di kota-kota besar di Pulau Jawa juga ada 23 gerai restoran Wendys™ Fried Chicken.
Dalam tiga tahun ke depan, Eni Yuningsih, Marketing Manager PT Wendy Citarasa,
menegaskan bakal ada 42 outlet Wendys™, termasuk di luar Jawa. Semua gerai itu akan
dimiliki Wendy sendiri. Perusahaan ini memang tidak pernah melakukan sub-franchise.
Keunggulan Wendys™ juga terletak pada induk perusahaan Wendy Citarasa, yakni PT Sierad Produce, yang berbisnis pakan ternak dan peternakan ayam. Jadi, paling tidak, Wendys™ tak akan pernah pusing memikirkan pasokan bahan bakunya.
Pertumbuhan restoran fastfood memang luar biasa. Meski demikian, pengusaha restoran lokal dengan menu utama berupa ayam, mengaku tidak gentar. Puspo Wardoyo, pemilik PT Sarana Bakar Digdaya, pengelola Wong Solo, menegaskan bahwa bisnis itu punya kekhasan. Karena ini hanya soal selera.

B. ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA ATRIBUT-ATRIBUT PRODUK OUTLET FAST FOOD MC.DONALDS DAN KENTUCKY FRIED CHICKEN DITINJAU DARI PERSEPSI KONSUMEN.

Restoran fast food dianggap dapat menyajikan layanan yang lebih cepat
dan lebih baik dengan lebih memperhatikan pada marketing (customer)
relalionship. Perkembangan fast food di Indonesia mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Diantara sekian banyak fast food tersebut yang memiliki posisi
kuat di mata konsumen adalah KFC dan McDonald's. Hal ini terlihat dari hasil
survei Indonesian Customer Satisfaction lndex (ICSI) pada tanggal 5-18
September 2002 di 6 kota besar Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Medan, dan Makasar dengan menggunakan metode wawancara tentang
peringkat kepuasan restoran fastfood menunjukkan bahwa fastfood McDonald's
menduduki peringkat pertama, disusul oleh Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut,
California Fried Chicken, Hoka-Hoka Bento, Dunkin Donut's, dan Texas Fried
Chicken.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara atribut-atnbut produk outlet fast food Mc.Donald's Jl. Raya Darmo dengan outlet fast food Kentucky Fried Chicken berdasarkan persepsi konsumen.
Data yang digunakan dalam penelitian data primer yang diperoleh melalui
penelitian kuesioner. Analisis data dilakukan dengan menggunakan ANOVA yaitu
dengan uji F. Hasil analisis dan pengujian hipotesis secara keseluruhan menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Dilihat dari nilai rata-rata skor
pada atribut value to price relalionship, menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan. Perbedaan atribut product quality ini, berdasarkan pengujian statistik
dengan uji F pada taraf uji 5% menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Pada atribut product features menunjukkan tidak terdapat perbedaan
yang signifikan. Pada atribut reliability menunjukkan terdapat perbedaan yang
signifikan antara atribut produk fast food McDonald's dan Kentucky Fried
Chicken ditinjau dari atribut reliability. Atribut response to and remedy of
problems pada Kentucky Fried Chicken dan McDonald's menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikan. Perbedaan atribut sales experience ini, berdasarkan
pengujian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara atribut produk
fast food McDonald's dan Kentucky Fned Chicken. Perbedaan atribut
convenience ofacauisition ini fast food McDonald's dan Kentucky Fried Chicken
menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara atribut produk

TUJUAN DAN SASARAN


Makanan yang siap saji merupakan makanan yang disajikan dengan cepat biasa disebut “Fast Food”. Jenis makanan ini merupakan gaya hidup dalam kehidupan masyarakat dengan cara yang serba cepat dan mempermudah individu untuk mengkonsumsi makanan siap saji. Keuntungan yang diperoleh dari fast food adalah menghemat waktu, dengan mengikuti kehidupan sekarang yang serba cepat ini, tidak ada pilihan lebih baik daripada mendapatkan makanan siap saji. Tidak peduli berapa banyak koki memuji manfaat makanan segar, ketika jam pulang kantor, ketika seorang pulang ke rumah dengan keadaan lelah dan lapar, makanan siap saji merupakan makanan yang paling mudah di peroleh tanpa harus menghabiskan waktu di dapur, memasak makanan yang mengharuskan seseorang untuk melakukan perjalanan ke supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk hidangan yang sebelum dikonsumsi, semua bahan masakan membutuhkan proses mencuci, mengupas, memasak, dan seterusnya hingga proses penyajian. Maka itu makanan fast food lebih disukai daripada masakan makanan sendiri bagi orang-orang yang sibuk. Selain waktu, dapat menghemat biaya sehingga memberikan fast food keunggulan atas makanan yang disiapkan di dapur.
Dalam bahasan kali ini, kami akan membahas gerai siap saji KFC. Kentucky Fried Chiken (KFC) salah satu restoran cepat saji yang hak eksklusif waralabanya dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. KFC merupakan pemimpin global dalam bisnis kategori fast food dengan menggunakan menu andalan daging ayam goreng. Selain menawarkan produk ayam goreng, KFC juga memenuhi selera konsumen dengan menu pilihan lain seperti nasi, perkedel, kentang goreng, spaghetti, cream soup, twister, dan burger serta menawarkan produk-produk baru seperti combo double, colonel yakiniku dan yang lainnya juga. KFC menspesialisasikan perusahaannya pada menu ayam goreng dan memposisikan dirinya sebagai “jagonya ayam” dengan target pasar keluarga segala usia dan segmentasi pasar yang dibidik adalah anak-anak usia 6-15 tahun, dan remaja 16-25 tahun. Berikut beberapa hal yang menjadi kelebihan KFC sebagai perushaan makanan siap saji dalam menjaring konsumennya dari berbagai kalangan :
1.      Harga Produk KFC :
Ø  Harga yang cukup terjangkau,
Ø  Produk yang memiliki keunggulan dengan rasa jago nya ayam,
Ø  Jumlah porsi dan banyaknya makanan dan minuman dalam satu porsi,
Ø  Variasi dan banyak nya menu yang ditawarkan oleh KFC kepada konsumen,
Ø  Daftar menu adalah nam jenis-jenis produk yang disediakan berdasarkan harga nya.
Ø  Promosi dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen.
Ø  Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh pihak KFC kepada konsumen
Ø  Aroma diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan  indera pencium pada ayam goreng KFC
Ø  Rasa diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan indera pengecap pada ayam goreng KFC
2.      Pendapatan :
Ø  Pendapatan merupakan faktor bagi masyarakat karena pendapatan juga yang menjadi pilihan bagi konsumen untuk membeli atau tidak, dengan harga yang bervariasi dan terjangkau memungkinkan konsumen untuk membeli dengan harga yang sesuai pendapatan tiap individu.
3.      Pelayanan dan Fasilitas yang diberikan KFC:
Ø  Adanya koneksi WIFI
Ø  Ruangan khusus para perokok
Ø  Tempat parkir untuk menyimpan kendaraan para pengunjung KFC
Ø  Keramahaan pelayan merupakan sikap yang ditampilkan oelh pelayan kepada konsumen selama proses pembelian
Ø  Penampilan pelayanan adalah pakaian yang dikenakan karyawan berupa seragam yang bersih dan sopan
Ø  Kecepatan penyajian adalah waktu yang diperlukan untuk menyajikan makanan dan minuman sampai ke tangan konsumen
Ø  Kecepatan transaksi adalah kecepatan kasir dalam melayani pembayaran konsumen
Ø  kebersihan restoran meliputi kebersihan ruangan tempat makan, toilet dan wastafel.
Ø  dekorasi ruangan adalah hiasan dinding atau hiasan gantung yang berada di ruangan tempat makan.
Ø  temperatur ruangan diartikan sebagai suhu ruangan yang memberikan kenyamanan bagi konsumen.
Ø  keharuman ruangan adalah keharuman yang tercium di sekitar ruangan makan.
Ø  musik adalah alunan musik yang dapat didengar oleh konsumen pada saat berada di KFC
Ø  kemasan bawa pulang adalah bungkus yang digunakan apabila konsumen membeli produk di KFC untuk dibawa pulang.

 Pengaruh Lingkungan
Pengaruh lingkungan memiliki peranan yang cukup besar terhadap perilaku konsumen. Informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor lingkunganyang mempengaruhi perilaku konsumen memberikan masukan yang sangat berarti terhadap strategi pemasaran sebuah perusahaan. Faktor lingkungan ini terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.
Ø  Budaya
Dalam studi perilaku konsumen, budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan simbol-simbol lain yang bermakna membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat (Engel, Blackwell dan Miniard, 1994). Budaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam tiga faktor yaitu
(a) budaya mempengaruhi struktur konsumsi,
(b) budaya mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan
(c) budaya adalahvariabel utama dalam penciptaan dan komunikasi makna dari sebuah produk.
Ø  Kelas Sosial
Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi merupakan kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lainnya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi dan pemilihan merek yang berbeda-beda dalam berbagai kategori produk tertentu, seperti pakaian, perabotan rumah, kegiatan waktu luang dan kendaraan.
Ø  Pengaruh Pribadi
Pengaruh pribadi kerap memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan konsumen, khususnya bila ada tingkat keterlibatan yang tinggi dan resiko yang dirasakan dari produk atau jasa memiliki visibilitas publik. Hal ini diekspresikan baik melalui kelompok acuan maupun melalui komunikasi lisan. Pemasar dapat memanfaatkan pengaruh pribadi dengan memonitor komunikasi lisan dan berusaha mengendalikannya bila komunikasi itu bersifat negatif. Strategi lain mencakup menciptakan pemberi pengaruh yang baru, menstimulasi pencarian informasi melalui sumber ini, mengandalkan sepenuhnya pada pengaruh antar pribadi untuk mempromosikan produk dan memerangi komunikasi lisan yang negatif.
Ø  Keluarga
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994), keluarga adalah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang dihubungkan melalui darah, perkawinan atau adopsi dan yang tinggal bersama. Keluarga memainkan peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia. Oleh karena itu manajemen pemasaran berkepentingan mempelajari perilaku anggota keluarga, terutama dalam melakukan pembelian barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Ø  Situasi
Situasi dapat memberikan pengaruh yang kuat dalam perilaku konsumen. Pengaruh situasi ini dapat timbul dari lingkungan fisik (sifat nyata yangmerupakan situasi konsumen), lingkungan sosial (ada tidaknya orang lain dalam situasi bersangkutan), waktu (sifat sementara dari situasi), tugas (tujuan atau sasaran tertentu yang dimiliki konsumen dalam situasi) dan keadaan anteseden (suasana hati dan kondisi sementara konsumen).


 STRATEGI PEMASARAN

Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
KFC masuk Indonesia pertama kali pada 18 Oktober 1979 dengan satu buah outlet di melawai dengan system QSR (Quick Service Restaurant). Keberhasilan Restoran KFC pertama tersebut kemudian mendorong KFC untuk membuka berbagai cabang di tempat lain hingga sampai saat ini KFC telah memiliki 420 outlet di Indonesia, dan merupakan merk ‘Top of Mind Awareness’ dalam benak konsumen. Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah sebuah rencana yang memungkinkan perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya untuk mencapati tujuan pemasaran dan perusahaan. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju. Pada perusahaan KFC menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) yang mencakup 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi).

1. Produk
KFC selalu menyempurnakan cita rasanya setiap saat untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau konsumennya. Cita rasa yang selalu disempurnakan tersebut merupakan inovasi untuk tetap menjadi yang terdepan dari jajaran makanan cepat saji.
Inovasi yang disempurnakan ini mampu menciptakan kreasi menu baru yang beragam dengan tidak melupakan cirri khas dari KFC.

2.Harga
 KFC menerapkan strategi harga dengan memberikan berbagai penawaran harga yang menarik kepada konsumennya. Di antara strategi ini adalah dengan memberikan paket harga yang sangat menarik dan menguntungkan bagi konsumennya.

3.Tempat
 KFC di bangun dengan penempatan lokasi yang strategis sesuai dengan mobilitas masyarakat. Sebagian besar KFC didirikan pada daerah yang memiliki mobilitas masyarakat yang tinggi. Dengan pemilihan lokasi yang tepat itu diharapkan konsumen bisa menjangkau counter KFC dengan mudah.

4.Promosi
  Salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan KFC adalah dengan merangkul beberapa industri music untuk bekerjasama sehingga melalui music KFC bisa berpromosi baik untuk kalangan remaja maupun dewasa.
Selain itu dalam hal promosi ini KFC memberikan hadiah kepada konsumen dengan beberapa CD music yang telah di buat dari kerjasama tersebut. Inilah mengapa sampai saat ini KFC tetap selalu terdepan dalam segi apapun.
Kfc juga memanfaatkan media televisi,radio untuk mempromosikan produk mereka dengan cara memasang iklan.yang tentunya dengan cara ini sangat efektif untuk membuat masyarakat penasaran dengan rasa makanan atau minuman yang ditawarkan terutama untuk menu baru.

  Tentu dengan dilakukannya strategi pemasaran tersebut sangat berdampak positif terhadap perusahaan KFC diantaranya,semakin banyaknya konsumen yang membeli,semakin setianya konsumen-konsumen yang sebelumnya sudah percaya akan cita rasa produk kfc dan tentunya hal itu membuat omset KFCpun meningkat,sehingga hingga saat ini masih banyak orang yang mengandalkan menu kfc sebagai menu makan mereka saat di luar rumah ataupun untuk makan di rumah melalui pesan antar kfc. Oleh karenanya, perusahaan KFCpun hingga kini masih terus bertahan dalam persaingan restoran-restoran makanan cepat saji.


ANALISIS SWOT PADA KFC

A. Strength
1.     Sebagai pelopor penyedia makanan cepat saji.
2.     Memiliki cabang di seluruh Indonesia,sehingga daerah pemasarannya cukup luas.
3.     Memiliki manajemen produksi yang cukup baik.
4.     Memiliki brand resmi yang terkenal di seluruh dunia.
5.     Pelayanan yang cepat dan ramah.
6.     Disukai oleh banyak kalangan masyarakat.
7.     Rasa yang khas dan lezat.          
8.     Dibuat dari ayam kualitas terbaik.
B. Weakness
1.    Harga yang kurang terjangkau bagi kalangan masyarakat bawah.
2.    Kurang memperhatikan nilai gizi.
C. Opportunities
1.     Mengembangkan jenis varian yang lain,antara lain dalam bentuk penyajian dan rasa yang baru.
2.     Bisa dijadikan bisnis waralaba yang bisa menjadi pemasukan dari menjual brand dan sistem manajemennya.
D. Threat
1.    Banyak pesaing lain yang menciptakan jenis makanan cepat saji lain seperti burger,pizza,dll.
2.    Kelangkaan bahan baku ayam berkualitas.
3.    Masyarakat merasa takut mengkonsumsi ayam akibat merebaknya virus flu burung.
4.    Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan mulai meninggalkan mengkonsumsi “junk food”.
5.    Pedagang kaki lima yang menjual fried chicken dengan harga yang lebih terjangkau.
6.     Banyak bermunculan produk tepung bumbu ayam goreng yang memungkinkan masayarakat lebih suka membuat fried chicken sendiri daripada membeli.





                                                        FAKTOR ANALISIS STRATEGI


Ukuran Pembobotan Strenght :                          Ukuran Pembobotan Opportunity :
  • 1 = sedikit penting                              * 1 = sedikit penting
  • 2 = agak penting                                * 2  = agak enting
  • 3 = penting                                         * 3  = penting
  • 4 = sangat penting                             * 4  = sangat penting
Ukuran Rating Kekuatan :                                    Ukuran Rating Peluang :
  • 1 = sedikit kuat                                   * 1 = sedikit peluang
  • 2 = agak kuat                                      * 2 = agak peluang
  • 3 = kuat                                               * 3 = peluang
  • 4 = sangat kuat                                   * 4 = sangat peluang
Ukuran Pembobotan Weakness:                        Ukuran Pembobotan Threat :
  • -1 = sedikit penting                            * -1 = sedikit penting
  • -2 = agak penting                              * -2 = agak penting
  • -3 = penting                                       * -3 = penting
  • -4 = sangat penting                           * -4 = sangat penting
Ukuran Rating Kelemahan :                               Ukuran Rating Ancaman :
  • -1 = sedikit lemah                            * -1 = sedikit mengancam
  • -2 = agak lemah                              * -2 = agak mengancam
  • -3 = lemah                                       * -3 = mengancam
  • -4 = sangat lemah                           * -4 = sangat mengancam



DIAGRAM SWOT

rahasia.jpg
PENJELASAN :

1. Strategi S.O
    - Meningkatkan dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk mendapatkan kepercayaan dan mempertahankan loyalitas pelanggan.
Manfaatnya adalah untuk menarik perhatian customer baru dan mempertahankan
customer lama. Dengan bertambahnya customer akan berdampak baik bagi store KFC yaitu meningkatnya penjualan. 
    - Memanfaatkan teknologi untuk proses pemesanan (pemesanan secara online)
2.Strategi S.T
   - Memanfaatkan brand yang sudah sangat dikenal, dan kualitas produk di atas rata –rata, serta pemesanan yang tanpa minimum order untuk bersaing dalam industri yang menawarkan layanan sejenis dengan memanfaatkan kelebihan yang ada, menjadi modal yang kuat bagi KFC store untuk dapat bersaing dalam industri yang menawarkan layanan sejenis
3.Strategi W.O
  - Memperpanjang waktu layanan delivery order menjadi 24 jam untuk memenuhi kebutuhan makanan cepat saji karena kesibukan yang meningkat.
  - Memberikan pelayanan yang maksimal untuk menghargai loyalitas konsumen. Untuk menghargai loyalitas konsumen sebaiknya KFC nmemberikan  menu gratis dengan ketentuan tertentu kepada konsumen delivery order.
  - Melakukan promosi secara Maksimal untuk menarik lebih banyak konsumen.
4. Strategi W.T
  - Memperbanyak penyebaran flyer di daerah jangkauan delivery order KFC serta memperpanjang waktu delivery order menjadi 24 jam, agar dapat bersaing dengan industri yang menawarkan layanan sejenis dan dapat meningkatkan total penjualan.
  - Mengubah sistem pengantaran (1 x antaran 1 pesanan) agar tidak terpengaruh kondisi lalu lintas,sehingga pesanan bisa sampai tepat waktu.
STRATEGI BISNIS UNIT

PRIORITAS I

Pengembangan produk untuk meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan menu-menu yang sudah ada dengan menu yang lebih sehat, dan memperbaiki pelayanan yang memuaskan.
Faktor Penentu Keberhasilan : Inovasi menu yang varian dengan menu-menu yang organik dan sehat, dan harga yang terjangkau.
Aktivitas yang dilakukan : Meningkatkan layanan menu cepat saji dengan pilihan menu yang sehat dan dengan pengadaan SDM yang berkompeten di masing-masing bidangnya.

Output : Menu Fresh Garden Salad + Crispy Strip

Outcome : Meningkatkan volume penjualan dan service pada market share

Impact : Citra perusahaan meningkat dan sebagai pelopor restoran makanan cepat saji dengan pilihan menu organik yang sehat.

PRIORITAS II

Menciptakan menu baru serta meningkatkan pangsa pasar yang ada untuk menu tertentu melalui usaha pemasaran yang unik.
Faktor Penentu Keberhasilan : SDM yang berkompeten di bidang pemasaran, memiliki strategi pemasaran dan tersedianya anggaran biaya
Aktivitas yang dilakukan : Merekrut SDM yang ahli di bidang pemasaran baik ekternal maupun internal minimal sarjana, Melakukan promosi/mengefektifkan iklan dan mengalokasikan dana sesuai kebutuhan

Output : menguasai pangsa pasar dengan new menu varian dan promosi lewat band indie

Outcome : Meningkatkan volume penjualan pada market share agar total penjualan industri dan profit perusahaan meningkat

Impact : Semakin meluasnya pangsa pasar dengan menjadikan restoran makanan cepat saji yang berkualitas dengan makanan sehat

PRIORITAS III

Mengembangkan menu–menu baru yang saling berhubungan untuk pangsa pasar yang sama dan atau pangsa pasar yang baru.
Faktor Penentu Keberhasilan : inovasi menu yang varian dan pengadaan SDM yang ahli dan harga yang kompetitif.
Aktivitas Yang dilakukan : merekrut SDM yang berkompeten di bidangnya minimal sarjana.

Output : Menu breakfast dan KFC coffe

Outcome : Meningkatkan penjualan produk dan profit perusahaan

Impact : Citra perusahaan dan penjualan meningkat

PRIORITAS IV

Menambah produk – produk baru yang saling tidak berhubungan untuk pangsa pasar yang berbeda
Faktor Penentu Keberhasilan : Inovasi produk, harga yang terjangkau dan kapasitas produk yang besar
Aktivitas yang dilakukan : Mengembangkan ide-ide baru, pemberian discount promosu dan menambah kapasitas yang lebih besar dari produk yang sudah ada.

Output : Menu Kombo dan Menu Goceng

Outcome : Meningkatkan penjualan produk dan profit perusahaan

Impact : Citra perusahaan meningkat




MATRIK STRATEGI UMUM

Tahapan berikutnya adalah menentukan alternative strategi bisnis unit berdasarkan letak posisi kuadran. Berdasarkan pada diagram matrik SWOT diatas, AHM terletak pada posisi kuadran I. Masing-masing jenis strategi perkembangan bisnis unit dapat digambarkan pada Diagram Matrik Strategi Umum berikut ini:
 GB

Keterangan :

- Pengembangan Pasar (Market Development)
Memperkenalkan produk-produk yang sudah ada kedaerah pemasaran yang baru (pangsa pasar bertambah).

- Penetrasi Pasar (Market Penetration) 
Meningkatkan pangsa pasar yang ada untuk produk tertentu melalui usaha pemasaran secara besar-besaran.

- Pengembangan Produk (Product Development) 
Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-produk yang sudah ada.

- Integrasi ke depan (Forward Integration) 
Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas penjalur atau dealer-dealer kecil.

- Integrasi ke belakang (Backward Integration) 
Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas Pemasok (supplier)

- Integrasi horisontal (Horizontal Integration) 
Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing (competitor).

- Diversifikasi Kosentrik (Concentric Diversification) 
Menambah produk-produk baru yang saling berhubungan untuk pasar yang sama.



PORTER’S FIVE FORCES

Ancaman pendatang baru

Sulit untuk memulai bisnis dimana telah ada perusahaan yang telah beroprasi dengan berbagai strategi biaya, tetapi jika bisa menemukan alternative produk dan berinovasi mungkin saja bisa masuk dan bertahan di industry tersebut. Selain itu pendatang baru juga harus dengan cepat memperkuat Brand name ketika mencapai economic of scale perusahaannya melalui proses supply chain , serta pengembangan jalur dan infrastruktur distribusi. Dari hal yang diuraikan di atas dapat dilihat bahwa kesempatan pendatang baru untuk masuk menjadi rendah.

Ancaman dari produk pengganti

Ancaman produk pengganti di dalam industri sendiri apabila di lihat dari fungsinya tidaklah tinggi, walaupun banyak motor jenis matic yang beredar untuk menggantikan posisi motor jenis biasa tetapi keberadaan motor manual belum bergeser fungsi.

Daya Tawar dari supplier

Daya tawar dari supplier AHM tidak begitu tinggi karena, Honda memiliki supplier yang memang sudah merger dengan perusahaan di jepang. Dan penghasil sebagian besar komponen / piranti untuk produk yang di jualnya.

Kekuatan Pembeli

Memang betul adanya jika pepatah mengatakan “pembeli adalah raja” dimana pembeli memiliki kekuasaan yang besar untuk beralih dari satu produk satu ke produk lainnya, karena mudahnya akses transaksi jual beli serta harga yang bersaing di industri yang satu ini.

Rival yang kompetitif

Banyak sekali pesaing yang bergelut di industri yang sama dengan perusahaan Honda. Dengan kemajuan teknologi dan informasi yang pesat akan menjadi susah bagi AHM untuk meraup untung besar jika tidak selalu melakukan inovasi dan membuat model-model baru seperti apa yang telah mereka lakukan sebelumnya.


PENUTUP

1. Kesimpulan
Dengan semakin canggih dan berkembangnya pengetahuan dan teknologi masyarakat mulai berfikir cerdas dan menuntut adanya produk yang tidak hanya menguntungkan dari harga tapi juga dari segi manfaat ekonomis. KFC sebagai perusahaan yang sudah mapan harus tanggap dalam memenuhi tuntutan perubahan global baik dari segi competitor maupun keinginan konsumen.

2. Saran
1. Perusahaan mampu berkompetisi dengan harga yang kompetitif.
2. Terus menerus melakukan inovasi terutama dengan melakukan penciptaan produk makanan yang sesuai gaya hidup sehat.
3. Total Quality Management harus dilakukan untuk control kualitas terhadap pelayanan, servis, kebersihan dan cita rasa dari makanan itu sendiri.
4. Memanfaatkan kemajuan teknologi seperti internet untuk meningkatkan penjualan dan memberikan kemudahan bagi pelanggan.

MEGA SUKMA MANGGARSARI - EKONOMI MANAJEMEN

01211124


4 komentar:

  1. gan gambar matrik swot nya kok gk bisa di buka.?

    BalasHapus
  2. ini bahas KFC tapi analisis porternya AHM lol

    BalasHapus
  3. ayamnya ngegas cuy hahahaha kfc ke honda ayamnya naek motor

    BalasHapus
  4. anjay ahm awkwk ngaur bat PORTER'S FIVE FORCES-nya

    BalasHapus